Burung Hudhud

027 An-Naml 15-44 (1950-an)

Ketika membicarakan tentang burung Hudhud (burung takur) yang melaporkan kepergiannya ke negeri Sabaa’ dan melihat dengan matanya sendiri raja perempuan memerintah. Sayid Jamaluddin (Al-Afghany) menjelaskan bahwa dalam ayat ini kita diberi keterangan bagaimana pentingnya “badan penyelidik” bagi suatu kerajaan (atau yang kita namai di zaman kita ini Badan Intelegen). Burung Hudhud adalah anggota intelegen Baginda Sulaiman. Kemudian Baginda tidak langsung saja menerima berita itu melainkan Baginda uji dahulu kebenarannya dengan menyuruh si burung sendiri menghantar surat ke sana. Kalau surat itu sampai dengan baik, tandanya berita yang dibawa si burung adalah benar. Kalau tidak, niscaya dia akan dihukum karena membawa laporan palsu. – Prof Dr Hamka (Tafsir Al-Azhar, Juzu’ ke-19 (Yayasan Latimojong), m.s. 256-257).

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ وَسُلَيْمَٰنَ عِلْمًۭا ۖ وَقَالَا ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى فَضَّلَنَا عَلَىٰ كَثِيرٍۢ مِّنْ عِبَادِهِ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Dan sesungguhnya telah Kami berikan Ilmu kepada Dawud dan Sulaiman. Dan keduanya telah mengatakan: "Segala puji-pujian bagi Allah yang telah melebih utamakan kami dari hamba-hamba-Nya yang beriman!"
(27 : 15)

وَوَرِثَ سُلَيْمَٰنُ دَاوُۥدَ ۖ وَقَالَ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ عُلِّمْنَا مَنطِقَ ٱلطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِن كُلِّ شَىْءٍ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْمُبِينُ
Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud dan dia pernah berkata: "Wahai manusia! Telah diajarkan kepada kami percakapan burung dan telah dianugerahkan kepada kami dari segala sesuatu."
(27 : 16)

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ وَٱلطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ
Dan telah dikumpulkan untuk Sulaiman bala-tentaranya dari Jinn dan manusia dan burung-burung, dan semua mereka diatur.
(27 : 17)

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌۭ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Hingga apabila mereka telah sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: "Hai sekalian semut-semut! Masuklah kamu sekalian ke dalam sarang-sarangmu, supaya kamu jangan dihancur-leburkan oleh Sulaiman dan bala-tentaranya, sedang mereka tidak merasakan.
(27 : 18)

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًۭا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًۭا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Maka tertawalah dia tergelak-gelak dari sebab perkataan semut itu, dan berkatalah dia: "Ya Tuhanku! Berilah aku peluang untuk bersyukur atas ni'mat Engkau yang telah Engkau ni'matkan kepadaku dan kepada kedua orang ayah-bundaku, dan supaya aku ber'amal dengan 'amalan yang shaleh yang Engkau ridhai dan masukkanlah kiranya akan daku, dengan Rahmat engkau ke dalam golongan hamba-hamba Engkau yang shaleh.
(27 : 19)

وَتَفَقَّدَ ٱلطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِىَ لَآ أَرَى ٱلْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ ٱلْغَآئِبِينَ
Dan dia periksai burung-burung, lalu dia berkata: "Mengapa aku tidak melihat burung takur? Apakah dia termasuk yang tidak hadir?"
(27 : 20)

لَأُعَذِّبَنَّهُۥ عَذَابًۭا شَدِيدًا أَوْ لَأَا۟ذْبَحَنَّهُۥٓ أَوْ لَيَأْتِيَنِّى بِسُلْطَٰنٍۢ مُّبِينٍۢ
Sungguh akan aku siksa dia dengan siksaan yang sangat berat, atau sungguh akan aku sembelih dia atau dia segera datang kepadaku dengan keterangan yang jelas.
(27 : 21)

فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍۢ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِۦ وَجِئْتُكَ مِن سَبَإٍۭ بِنَبَإٍۢ يَقِينٍ
Maka berhentilah dia sejenak di tempat yang tidak begitu jauh, lalu dia berkata: "Aku telah mengerti sesuatu hal yang engkau tidak mengerti, dan aku datang kepada engkau dari negeri Sabaa' dengan berita yang yakin.
(27 : 22)

إِنِّى وَجَدتُّ ٱمْرَأَةًۭ تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِن كُلِّ شَىْءٍۢ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌۭ
Aku dapati seorang perempuan menjadi raja mereka dan dia dikurniai dari tiap-tiap sesuatu dan dia mempunyai suatu singgasana yang besar.
(27 : 23)

وَجَدتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ أَعْمَٰلَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ ٱلسَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ
Aku dapati dia dan kaumnya bersujud kepada matahari, lain dari kepada Allah, dan syaithan telah menghiaskan bagi mereka 'amal mereka sehingga tertutuplah bagi mereka jalan (yang benar). Maka mereka itu tidaklah mendapat petunjuk.
(27 : 24)

أَلَّا يَسْجُدُوا۟ لِلَّهِ ٱلَّذِى يُخْرِجُ ٱلْخَبْءَ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُونَ وَمَا تُعْلِنُونَ
Bahwa tidak bersujud kepada Allah yang mengeluarkan simpanan di langit dan bumi, dan Dia tahu apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.
(27 : 25)

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ ۩
Allah! Tiada Tuhan melainkan Dia, Tuhan dari 'Arasy Yang Agung.
(27 : 26)

قَالَ سَنَنظُرُ أَصَدَقْتَ أَمْ كُنتَ مِنَ ٱلْكَٰذِبِينَ
Dia berkata: "Akan kami tengok apakah benar engkau atau adakah engkau dari golongan orang-orang pendusta."
(27 : 27)

ٱذْهَب بِّكِتَٰبِى هَٰذَا فَأَلْقِهْ إِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَٱنظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ
Pergilah bawa suratku ini dan jatuhkan dia kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka; lalu lihat apa yang mereka perbuat!"
(27 : 28)

قَالَتْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمَلَؤُا۟ إِنِّىٓ أُلْقِىَ إِلَىَّ كِتَٰبٌۭ كَرِيمٌ
(Ratu) itu berkata: "Wahai Pembesar-pembesar! Sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sepucuk surat yang mulia."
(27 : 29)

إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman, dan sesungguhnya dia "Dengan nama Allah, Maha Pengasih Maha Penyayang."
(27 : 30)

أَلَّا تَعْلُوا۟ عَلَىَّ وَأْتُونِى مُسْلِمِينَ
Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kamu sekalian kepadaku dalam keadaan menyerah.
(27 : 31)

قَالَتْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمَلَؤُا۟ أَفْتُونِى فِىٓ أَمْرِى مَا كُنتُ قَاطِعَةً أَمْرًا حَتَّىٰ تَشْهَدُونِ
Dia berkata: "Wahai pembesar sekalian! Berilah aku fatwa pada perkaraku ini, tidaklah aku memutuskan suatu pekerjaan sebelum kamu menyaksikan."
(27 : 32)

قَالُوا۟ نَحْنُ أُو۟لُوا۟ قُوَّةٍۢ وَأُو۟لُوا۟ بَأْسٍۢ شَدِيدٍۢ وَٱلْأَمْرُ إِلَيْكِ فَٱنظُرِى مَاذَا تَأْمُرِينَ
Mereka berkata: "Kita semua adalah mempunyai kekuatan dan mempunyai persiapan perang yang tangkas, dan perkara ini terserah kepada engkau. Pertimbangkanlah apakah yang akan engkau perintahkan."
(27 : 33)

قَالَتْ إِنَّ ٱلْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا۟ قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوٓا۟ أَعِزَّةَ أَهْلِهَآ أَذِلَّةًۭ ۖ وَكَذَٰلِكَ يَفْعَلُونَ
Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila mereka masuk ke dalam suatu negeri, akan dirusakkannyalah negeri itu dan akan dijadikannya penduduknya yang mulia menjadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka lakukan."
(27 : 34)

وَإِنِّى مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِم بِهَدِيَّةٍۢ فَنَاظِرَةٌۢ بِمَ يَرْجِعُ ٱلْمُرْسَلُونَ
Dan sesungguhnya aku hendak mengirimkan kepada mereka suatu hadiah, dan akan menunggu dengan apakah akan kembali orang-orang yang diutus.
(27 : 35)

فَلَمَّا جَآءَ سُلَيْمَٰنَ قَالَ أَتُمِدُّونَنِ بِمَالٍۢ فَمَآ ءَاتَىٰنِۦَ ٱللَّهُ خَيْرٌۭ مِّمَّآ ءَاتَىٰكُم بَلْ أَنتُم بِهَدِيَّتِكُمْ تَفْرَحُونَ
Maka tatkala datang (utusan itu) kepada Sulaiman, berkatalah dia: "Apakah kamu hendak membantu aku dengan harta? Maka apa yang telah diberikan kepadaku oleh Allah lebih baik daripada apa yang telah Dia berikan kepadamu; tetapi kamu dengan hadiahmu itu merasa bangga.
(27 : 36)

ٱرْجِعْ إِلَيْهِمْ فَلَنَأْتِيَنَّهُم بِجُنُودٍۢ لَّا قِبَلَ لَهُم بِهَا وَلَنُخْرِجَنَّهُم مِّنْهَآ أَذِلَّةًۭ وَهُمْ صَٰغِرُونَ
Kembalilah kepada mereka! Sungguh kami akan datang kepada mereka dengan bala-tentera yang tidak tertangkis oleh mereka dan sungguh kami akan mengeluarkan mereka dari negeri itu dan mereka dalam keadaan kecil.
(27 : 37)

قَالَ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمَلَؤُا۟ أَيُّكُمْ يَأْتِينِى بِعَرْشِهَا قَبْلَ أَن يَأْتُونِى مُسْلِمِينَ
Dia berkata: Wahai orang besar-besar! Siapakah di antara kamu yang akan membawakan singgasananya kepadaku sebelum dia datang kepadaku dalam berserah diri?
(27 : 38)

قَالَ عِفْرِيتٌۭ مِّنَ ٱلْجِنِّ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبْلَ أَن تَقُومَ مِن مَّقَامِكَ ۖ وَإِنِّى عَلَيْهِ لَقَوِىٌّ أَمِينٌۭ
Berkata satu 'Ifrit daripada jinn: "Aku akan datangkan kepada engkau singgasana itu sebelum bahwa engkau berdiri dari tempat duduk engkau. Dan sesungguhnya saya buat membawanya itu adalah kuat dan dapat dipercaya."
(27 : 39)

قَالَ ٱلَّذِى عِندَهُۥ عِلْمٌۭ مِّنَ ٱلْكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبْلَ أَن يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ ۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسْتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّۭ كَرِيمٌۭ
Berkata seorang yang ada padanya ilmu dari Al-Kitab: "Aku akan membawakan singgasana itu kepada engkau sebelum matamu berkedip!" Maka setelah dilihatnya singgasana itu telah terletak di hadapannya, berkatalah dia: "Ini adalah dari kurnia Tuhanku untuk menguji akan bersyukurkah aku atau akan mengingkari, dan barangsiapa yang bersyukur, maka kesyukurannya itu adalah untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang mengingkari, maka sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Kaya, Maha Mulia".
(27 : 40)

قَالَ نَكِّرُوا۟ لَهَا عَرْشَهَا نَنظُرْ أَتَهْتَدِىٓ أَمْ تَكُونُ مِنَ ٱلَّذِينَ لَا يَهْتَدُونَ
Dia berkata: "Robahlah baginya singgasananya itu, akan kita lihat, apakah dia dapat mengenalnya atau adakah dia dari orang yang tidak mengenal."
(27 : 41)

فَلَمَّا جَآءَتْ قِيلَ أَهَٰكَذَا عَرْشُكِ ۖ قَالَتْ كَأَنَّهُۥ هُوَ ۚ وَأُوتِينَا ٱلْعِلْمَ مِن قَبْلِهَا وَكُنَّا مُسْلِمِينَ
Setelah dia datang dikatakanlah kepadanya: "Apakah seperti ini singgasana engkau?" Dia menjawab: "Seakan-akan seperti dia! Dan kami telah diberi pengetahuan dari sebelumnya, dan adalah kami orang-orang yang telah berserah diri."
(27 : 42)

وَصَدَّهَا مَا كَانَت تَّعْبُدُ مِن دُونِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهَا كَانَتْ مِن قَوْمٍۢ كَٰفِرِينَ
Dan telah mencegahnya (selama ini) apa yang dia sembah selain Allah. Sesungguhnya dia adalah dari kaum yang kafir.
(27 : 43)

قِيلَ لَهَا ٱدْخُلِى ٱلصَّرْحَ ۖ فَلَمَّا رَأَتْهُ حَسِبَتْهُ لُجَّةًۭ وَكَشَفَتْ عَن سَاقَيْهَا ۚ قَالَ إِنَّهُۥ صَرْحٌۭ مُّمَرَّدٌۭ مِّن قَوَارِيرَ ۗ قَالَتْ رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَٰنَ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam mahligai!" Maka tatkala dia melihat lantai mahligai itu, disangkanya bahwa itu kolam air dan disimbahkannyalah kedua belah pehanya. Berkata dia: "Sesungguhnya itu adalah mahligai berlantai licin dari cermin!" Dia berkata: "Tuhanku! Sesungguhnya aku telah menganiaya diri sendiri, dan aku telah menyerah diri bersama Sulaiman kepada Allah Tuhan Sarwa Sekalian Alam."
(27 : 44)

Sumber Rakaman: sajjad toor سجاد طور
Gambar: Burung Hudhud (linda1978 @ pixabay)

Share via
Copy link
Powered by Social Snap